GELORA.CO - Sejumlah pusat perbelanjaan seperti minimarket hingga supermarket tengah menebar diskon besar-besaran untuk produk tertentu. Promo diskon tersebut bersamaan dengan aksi boikot produk yang mendukung Israel.
Mengutip BDS Movement, mayoritas produk yang mendukung atau berafiliasi dengan Israel dapat ditemukan di produk rumah tangga, misalnya produk yang dijual perusahaan raksasa P&G.
Deretan produk P&G yang populer di Indonesia adalah Downie, Head and Shoulders, Rejoice, Pantene, Oral-B, Gilette, Olay dan popok bayi merek Pampers.
Berdasarkan pantauan kumparan di Superindo PP TB Simatupang, Sabtu (11/11) produk-produk P&G banting harga. Pewangi pakaian Downy ukuran 650 ml diskon Rp 19.200 dari Rp 39.100 menjadi Rp 19.900. Kemudian shampo Head and Shoulders diskon Rp 7.000 untuk ukuran 160 ml dari Rp 33.890 menjadi Rp 26.890.
Tak hanya itu, produk lainnya yang juga diboikot adalah produk kecantikan dari grup L'Oreal. Mengutip BDS Movement, L'Oreal Israel memproduksi lini produk yang menggunakan mineral Laut Mati dengan nama "Keindahan Laut Alami" yang diekspor ke 22 negara.
Adapun sepertiga pantai barat Laut Mati terletak di Tepi Barat yang diduduki Israel. Israel mengeksploitasi Laut Mati untuk pariwisata internasional, pertambangan, dan meningkatkan citranya.
Seluruh harga produk Garnier yang merupakan anak usaha L'Oreal banting harga. Garnier Micellar Water diskon Rp 14.395 dari Rp 58.790, kemudian Garnier Mask turun Rp 11.155 dari Rp 27.890 menjadi Rp 16.735.
Selanjutnya ada Unilever. Menurut Daily Sabah, Unilever masuk dalam daftar perusahaan yang diboikot masyarakat sejumlah negara, seperti Turki, karena diduga mendukung Israel. Produk Unilever di Indomaret dan Alfamart juga banting harga.
Deodorant Rexona dari Rp 21.500 turun menjadi Rp 16.900. Produk deodorant Dove juga turun dari Rp 22.900 menjadi Rp 18.900. Kemudian sabun cuci muka Ponds banting harga dari Rp 37.700 menjadi Rp 25.900.
kumparan mencoba untuk menanyakan alasan mengapa produk-produk tersebut diskon. Namun, karyawan di sana mengaku tidak mengetahui alasannya.
"Kalau itu (soal produk pro israel) saya nggak tahu. Tapi emang kita suka ada diskon aja si," ujar karyawan Alfamart.
Sebelumnya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengharamkan produk yang terang-terangan membela Israel atas Palestina. Ketua Bidang Fatwa MUI, Asrorun Niam Sholeh, mengatakan wajib hukumnya mendukung kemerdekaan Palestina. Sebaliknya, haram hukumnya mendukung Israel dan para pendukungnya.
“Mendukung pihak yang diketahui mendukung agresi Israel, baik langsung maupun tidak langsung, seperti dengan membeli produk dari produsen yang secara nyata mendukung agresi Israel, hukumnya haram," tegas Niam saat menyampaikan hasil fatwa MUI di Kantor MUI, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (10/11).
Sumber: kumparan